Indonesia21

Sinopsis 5 CM bercerita tentang 5 remaja bernama Genta (Fedi Nuril), Arial (Denny Sumargo), Zafran (Herjunot Ali), Riani (Raline Shah) dan Ian (Igor Saykoji) yang sudah bersahabat selama 10 tahun. Mereka memiliki watak yang berbeda-beda, namun hal itu yang membuat persahabatan mereka berwarna. Zafran adalah seorang laki-laki yang puitis, namun agak “gila” dan sangat menyukai seorang wanita cantik bernama Dinda (Pevita Pearce). Zafran adalah orang yang idealis dan sedikit narsis. Riani adalah seorang karyawan yang bekerja di perusahaan yang sama dengan Genta. Riani adalah seorang gadis yang cerdas, cerewet dan memiliki ambisi, sementara Genta adalah pria yang memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi dan mampu mengayomi semua sahabat-sahabatnya. Genta dan Riani selalu dianggap sebagai pasangan yang sangat cocok. Genta pun diam-diam memendam rasa untuk Riani. Arial adalah pria macho, karena hobinya adalah olahraga. Meskipun fisiknya sangat sempurna, Arial masih canggung untuk berkenalan dengan wanita di tempat gym. Sementara, Ian adalah seorang mahasiswa (ia yang paling terlambat untuk lulus) yang masih mengerjakan skripsinya.
Suatu hari, mereka berlima merasa “bosan” dengan keadaan mereka yang seperti itu, dan menginginkan suasana yang baru. Genta memiliki rencana untuk mereka agar tidak berkomunikasi satu sama lain, melalui media apapun selama tiga bulan.
Setelah tiga bulan berlalu, mereka akhirnya bertemu di stasiun untuk melakukan perjalanan ke puncak gunung tertinggi di Jawa, yakni Mahameru pada tangal 17 Agustus. Mereka merayakan pertemuan mereka dengan sebuah perjalanan penuh tantangan.  Mereka berlima yang belum pernah mendaki gunung sebelumnya, tentu mengalami banyak tantangan yang menguji kebersamaan mereka berlima. Banyak hal yang terjadi di sana, seperti Genta yang mengungkapkan perasaannya pada Riani, dan Riani yang ternyata menyukai Zafran. Mereka awal sempat mcanggung satu sama lain, namun akhirnya persahabatan mereka bangkit lagi setelah Ian mengalami kecelakaan tertimpa bebatuan puncak Mahameru dan sempat pingsan. Perjuangan mereka ke puncak Mahameru dan mengibarkan bendera sang merah putih tidak sia-sia. Sekembalinya dari sana, mereka pulang dengan jiwa dan semangat yang baru.